Perbedaan Corak Kain Piqué dan Lacoste: Kenali Karakter dan Kegunaannya
Dalam industri tekstil dan fashion, pemahaman terhadap jenis dan corak kain sangat penting. Dua corak yang sering dianggap mirip namun sebenarnya memiliki perbedaan mendasar adalah kain piqué dan lacoste. Keduanya umum digunakan dalam pembuatan kaos polo, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda dari segi tampilan, dan tekstur.
Artikel ini akan membahas perbedaan piqué dan lacoste secara detail agar kamu bisa menentukan mana yang paling sesuai untuk kebutuhan produksi atau bisnis fashion-mu.
Apa Itu Kain Piqué?
Kain piqué adalah jenis kain rajut dengan corak bertekstur yang umumnya menyerupai motif segienam atau hexagonal. Struktur rajutannya membuat kain ini memiliki permukaan yang tidak rata, memberikan kesan berkarakter dan juga sporty.
Ciri-Ciri Kain Piqué:
- Memiliki tekstur timbul seperti sarang lebah atau hexagonal
- Dikenal adem dan menyerap keringat
- Kain cukup tebal namun tetap nyaman
- Banyak digunakan untuk kaos polo formal dan semi-formal
Apa Itu Kain Lacoste?
Sementara itu, lacoste sendiri adalah pengembangan dari kain pique bermotif hexagonal. Kain Lacoste mempunyai corak bertekstur yang umumnya menyerupai motif wajit atau diamond yang dipopulerkan oleh brand Lacoste.
Ciri-Ciri Kain Lacoste:
- Motif lebih bertekstur dibanding piqué
- Tekstur lebih halus dan rata pada permukaan belakang kain
- Populer untuk kaos casual atau activewear
Mana yang Cocok untuk Bisnismu?
Memilih antara kain piqué dan lacoste sangat bergantung pada target pasar dan fungsi pakaian. Jika kamu ingin membuat kaos polo dengan kesan premium dan formal, Lacoste bisa jadi pilihan terbaik. Namun, jika ingin memproduksi kaos casual dengan kenyamanan tinggi, piqué adalah pilihan yang fleksibel dan modern.
Untuk produksi skala besar, Naputex menyediakan kain greige dengan corak piqué maupun lacoste yang dapat disesuaikan dengan spesifikasi kebutuhanmu.
Kesimpulan
Meskipun sering digunakan untuk produk serupa, kain piqué dan lacoste memiliki struktur dan karakteristik yang berbeda. Dengan memahami perbedaan ini, kamu dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam memilih bahan baku untuk produk fashion yang sesuai dengan brand positioning-mu.
